PENGENDALIAN RAYAP PADA JAMBU METE BERDASAR MANAJEMEN KESEHATAN TANAMAN DI DESA GEMAWANG NGADIROJO WONOGIRI
- 3
- Selasa, 21 November 2023
- 20 views

Jambu mete merupakan komoditas andalan bagi sebagian besar anggota Kelompok Tani (KT) Sedya Lestari yang berada di wilayah BPP Ngadirojo Wonogiri. Luas lahan pertanian di KP Sedya Lestari sekitar 30 Ha dan jambu mete ditanam pada lahan sekitar 20 Ha. Di wilayah ini, jambu mete ditanam di pekarangan, kebun, sawah, dan tegalan. Penanaman di sawah dan tegalan dilakukan secara tumpangsari dengan berbagai tanaman semusim seperti ketela pohon, kacang tanah, jagung, dan tanaman obat. Berbagai kendala ditemukan dalam budidaya jambu mete, diantaranya adalah serangan rayap. Hampir sebagian besar tanaman jambu mete terserang rayap. Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka tanaman akan mengering dan berakhir dengan kematian.
Sebagian besar pohon jambu mete di Desa Gumawang berumur lebih dari 5 tahun, bahkan ada yang sudah lebih 30 tahun. Dalam budidaya jambu mete, umumnya petani melakukan peneliharaan hanya di awal penanaman. Setelah tanaman menghasilkan, pemeliharaan hanya untuk membersihkan gulma yang ada disekitar pohon mete. Sebagian besar petani tidak pernah melakukan pemupukan jambumete. Hal ini menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik, rentan terserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan produktivitas rendah. Salah satu OPT tersebut adalah rayap. Berdasarkan hasil kuisoner, sekitar 50% pohon jambu mete di Desa Gemawang terserang rayap. Serangan hama ini terlihat di bagian ranting, cabang, dan batang dengan ditandai adanya lorong kembara yang terbuat dari tanah. . Kematian tanaman mulai dari ranting yang jika dibiarkan akan mematikan seluruh tanaman. Hal ini mengakibatkan produktivitas rendah yang berimbas pada turunnya produksi mete di Wonogiri.
Sebetulnya, petani sudah mengetahui kerugian dan dampak serangan rayap, namun karena hama ini sukit dikendalikan sehingga hanya beberapa orang yang melakukan pengendalian dengan cara membongkar sarang rayap dan memotong bagian terserang. Sebagian petani masih membiarkan tanaman mati di lahan. Terkait dengan permasalahan rayap tersebut, Tim Pengabdian Riset Grup (RG) Hama Tanaman Tropika dengan didanai HRG Pengabdian pada Masyarakat, telah melakukan kegiatan pengabdian di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo Wonogiri dengan tema “ Pengendalian rayap pada jambu mete berdasar manajemen kesehatan tanaman’. Kegiatan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sholahuddin, M.S.. ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Kegiatan diikuti oleh anggota KT Sedya Lestari, PPL, PHP, mahasiswa Prodi Agroteknologi, dan Aparat Desa Gemawang, Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan tentang budidaya jambu mete, manajemen kesehatan tanaman, pengenalan OPT jambu mete, dan pengendalian rayap dengan menggunakan umpan briket entomopatogen Metarhizium. Dalam kegiatan ini juga dilakukan demonstasi pembuatan umpan briket Metarhizium. Briket dibuat dari serasah kayu pinus yang direndam dalam suspensi Metarhizium, yang selanjutnya dimasukkan dalam gelas plastic. Umpan rriket diaplikasikan dengan cara dipendam di dekat tanaman terserang rayap. Diharapkan, rayap akan tertarik dan makan umpan briket. Rayap yang sudah terkena briket akan ditempeli spora Metarhizium selanjutnya cendawan ini akan berkembang dan mematikan rayap. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama